Wednesday, March 13, 2013

Asap hitam pada konklaf hari pertama

Vatican City (ANTARA News) - Para kardinal akan terus menjalani konklaf untuk memilih Paus yang baru sebagai pemimpin dari 1,2 milyar umat Katolik sedunia.

Asap hitam mengepul dari cerobong asap yang terletak di atas kapel Sistina sebagai pertanda bahwa para kardinal belum berhasil memilih paus di hari pertama konklaf, sebagaimana dikutip dari laman Guardian.

Pada pukul 17.30 waktu setempat, pemimpin upacara, Guido Marini telah menutup pintu gerbang kapel Sistina. Tujuannya, agar para kardinal yang ikut  dalam proses konklaf tidak terganggu dengan berbagai macam skandal atau kontroversi yang beredar.

Asap hitam mengepul pertanda bahwa duapertiga dari jumlah seluruh kardinal belum memilih Paus yang baru. Kemudian pada malam hari, para kardinal kembali ke hotel Santa Marta di Vatican. Pada Rabu, mereka akan kembali menyambangi Istana Apostolik untuk menghadiri misa.

Sebanyak 115 kardinal ikut dalam pemungutan suara yang dimulai pada Selasa. Sebelumnya mereka berjalan beriring-iringan seraya memanjatkan doa "Ora pro nobis" (doakanlah kami) sebagai jawaban atas penyebutan sejumlah nama orang-orang suci dalam tradisi kekatolikan (santo).

Karya agung "Pengadilan Terakhir" dari seniman Michelangelo akan menaungi para kardinal. Keputusan para kardinal dalam rapat pemilihan Paus (konklaf) itu tampak berlangsung alot belakangan ini.

Menurut harian Italia, Corriere della Sera, salah satu kandidat kuat menjadi Paus, yakni Kardinal Angelo Scola, uskup agung Milan mendapat pengawalan ketat dari aparat keamanan setempat. Meskipun itu bukan satu-satunya tanda dan jaminan bahwa ia bakal menjadi Paus.

Scola punya hambatan jika memang menjadi Paus. Ia terkait dengan isu kontroversial soal Teologi Pembebasan yang disebut-sebut oleh tahta suci Vatican telah terindikasi ajaran Marxis.

Selain itu, wilayah keuskupan yang dipimpin Scola kini tengah diselidiki oleh aparat keamanan anti-mafia karena terindikasi kasus korupsi pengadaan peralatan rumah sakit.

Scola banyak disebut sebagai sosok yang mewakili kelompok konservatif. Menurut sumber-sumber yang dekat dengan para kardinal, Scola mampu merebut hati para kardinal yang bukan berasal dari Italia. Ia akan bersaing  dengan Uskup agung Sao Paolo. Odilo Scherer.
(A024)  

13 Mar, 2013


-
Source: http://www.antaranews.com/berita/363005/asap-hitam-pada-konklaf-hari-pertama
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com

No comments:

Post a Comment