Kurs nilai tukar mata uang rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat pagi melemah nilainya sebesar 11 poin menjadi Rp9.699 dari posisi sebelumnya Rp9.688 per dolar AS.
"Sentimen negatif datang dari hasil lelang obligasi Italia yang tidak mencapai target seiring dengan kekhawatiran akan ketidakstabilan politik di Italia," kata analis Trust Securities Reza Priyambada di Jakarta, Jumat.
Kondisi itu, menurut dia, mendorong mata uang di negara-negara berkembang termasuk Indonesia tertekan terhadap dolar AS.
Ia mengemukakan pelemahan kurs mata uang rupiah terhadap dolar AS juga dipicu dari data kenaikan penjualan ritel AS menjadi 1,1 persen dari publikasi sebelumnya 0,2 persen.
"Membaiknya ekonomi AS akan mendorong pelaku pasar uang memegang dolar AS," katanya.
Ia juga mengatakan bahwa masih khawatirnya pelaku pasar uang terhadap neraca perdagangan dalam negeri yang defisit serta penurunan cadangan devisa dan inflasi Februari yang lebih tinggi dari tahun sebelumnya menjadi salah satu sentimen negatif bagi rupiah.
Meski data dari Australia relatif cukup baik, yakni tingkat pengangguran pada bulan Januari tetap di posisi 5,4 persen, dan jumlah orang yang bekerja bertambah, menurut dia, belum dapat mengantarkan kenaikan rupiah terhadap dolar AS.
15 Mar, 2013
-
Source: http://www.antaranews.com/berita/363368/kurs-rupiah-jumat-pagi-melemah-11-poin
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com
No comments:
Post a Comment