Sunday, March 10, 2013

Didi Nini Thowok meriahkan "werkudara 7 wong"

Semarang (ANTARA News) - Seniman serba bisa Didik Nini Thowok memeriahkan pergelaran wayang orang berlakon "Werkudara 7 Wong" yang digelar di Taman Budaya Raden Saleh (TBRS) Semarang, Sabtu (9/3) malam.

Aksi kocak seniman asli Temanggung itu berkali-kali membuat penonton terpingkal-pingkal, Didik memerankan tokoh Sengkuni dengan mengenakan kacamata ekstra besar ala anak muda, di samping aksi kocak tiga tokoh punakawan, yakni Gareng, Petruk, dan Bagong.

Nini Thowok kali itu memerankan salah satu dari enam tokoh pewayangan yang sama-sama berebut menyamar sebagai Werkudara tatkala empunya pemilik kuku Pancanaka itu tengah pergi dari kerajaan Astina.

Diceritakan, ketika Werkudara atau Bima tengah pergi, beberapa orang memanfaatkan kesempatan untuk menyaru tokoh Pandhawa Lima itu dengan berbagai kepentingan, yakni Rahwana, Sengkuni, Arjuna, dan tiga tokoh punakawan.

Sengkuni (Nini Thowok) salah satunya, menyaru sebagai Bima dengan motif ingin menjodohkan Lesmana dan Pergiwo yang juga istri Gatotkaca, sementara tokoh-tokoh lainnya memiliki motif yang berbeda, baik yang bersifat jahat maupun baik.

Menurut Didik, lakon "Werkudara 7 Wong" yang dipentaskan bersama Perkumpulan Wayang Orang Ngesti Pandhawa Semarang itu memang bersifat "carangan" atau tidak sesuai dengan pakem cerita pewayangan dan alurnya sarat dengan unsur kejenakaan.

"Sebenarnya saya latihannya cuma sehari sebelum pentas ini. Tetapi, Alhamdulillah semuanya lancar, apalagi saya sudah sering main bareng teman-teman Ngesti Pandhawa. Ya, lakonnya memang beda-beda," kata pemilik nama Didik Hadiprayitno itu.

Didik mengakui aksi panggungnya berkolaborasi dengan seniman Jakarta, Yogyakarta, Solo, dan anggota Ngesti Pandhawa Semarang itu memang didedikasikannya untuk membantu perkumpulan wayang orang di Kota Lumpia tersebut melestarikan kesenian tradisional.

"Melihat masih adanya generasi penerus di sini yang memiliki kecintaan terhadap wayang orang, saya optimistis Ngesti Pandhawa bisa bertahan. Setidaknya, masih ada harapan. Saya senang melihat masih ada generasi muda yang mencintai kesenian tradisional," kata seniman kelahiran 13 November 1954 itu.

Didik menilai penonton terkadang memang perlu dibuat segar dengan menghadirkan lakon-lakon cerita carangan yang segar dan tak melulu terikat dengan pakem pewayangan sehingga semakin banyak yang tertarik untuk menonton wayang orang, terutama dari kalangan anak muda.

"Ceritanya juga bagus. Meski banyak orang yang menyaru sebagai Werkudara, toh akhirnya semuanya tahu mana Werkudara yang sesungguhnya. Punakawan punya andil juga untuk mengacaukan niat jahat orang-orang yang ingin memanfaatkan kelemahan Pandhawa saat Bima pergi," kata Didik.

10 Mar, 2013


-
Source: http://www.antaranews.com/berita/362526/didi-nini-thowok-meriahkan-werkudara-7-wong
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com

No comments:

Post a Comment